529 Mahasiswa Bojonegoro Menerima Beasiswa Rp 2,5 Juta dari Pemkab
Pemkab Bojonegoro melalui Bagian Kesra kembali memberikan bantuan Beasiswa Akhir Semester Tahap II tahun 2021 di Bojonegoro. Penyerahan beasiswa secara simbolis dilaksanakan di Gedung Angling Dharma, Rabu (3/11/2021). Perwakilan penerima bantuan beasiswa sebanyak 65 mahasiswa. Keseluruhan dana beasiswa diberikan pada 529 mahasiswa Bojonegoro. Penerima beasiswa semester akhir senilai Rp 2.500.000 per mahasiswa-mahasiswi.
Penyerahan bantuan beasiswa dalam rangka menghidupkan harapan bagi masyarakat kurang mampu secara ekonomi dan mempunyai potensi akademik. Selain itu bantuan ini diharapkan dapat membantu mahasiswa menyelesaikan pendidikan sampai akhir semester.
Dengan beasiswa, diharapkan bisa menghasilkan sumber daya insani yang mampu berperan dalam memutus mata rantai kemiskinan, pemberdayaan masyarakat, dan meningkatkan motivasi belajar bagi mahasiswa untuk berprestasi. Sehingga menghasilkan lulusan yang mandiri, produktif dan memiliki kepedulian sosial dan mampu berperan serta dalam upaya memutus mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sahari mengatakan sebagai upaya untuk mencerdaskan masyarakat, Pemkab Bojonegoro mengharapkan pendidikan warga minimal S1. Untuk itu beasiswa semester akhir yang diberikan kepada mahasiswa-mahasiswi Kabupaten Bojonegoro difokuskan dalam penyelesaian pada penyusunan skripsi. Namun dalam penyerahan beasiswa membutuhkan proses yang panjang karena penetapannya tahun 2020. Sesuai dengan peraturan APBD pelaksanaannya pada tahun 2021 melalui proses di SK-kan.
"Kepada mahasiswa mahasiswi-mahasiswi Bojonegoro agar jangan putus asa untuk menempuh pendidikan, karena Pemkab Bojonegoro sangat memperhatikan pendidikan," terangnya.
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah dalam sambutannya mengajak mahasiswa-mahasiswi Bojonegoro agar dapat mengubah orientasinya setelah menyandang pendidikan untuk membuka lapangan pekerjaan. Karena antara demand dan suplay atau antara kelulusan S1 dan lowongan pekerjaan pasti tidak sebanding. Maka jika tidak sebanding agar jangan menyerah. Dengan ilmu, pengetahuan, pengalaman, dan dorongan yang dimiliki supaya terus berinovatif.
“Orientasi tahapan pendidikan bukan semata-mata setelah lulus kuliah kerja di mana, tapi mari diubah orientasinya. Setelah lulus membuka lowongan pekerjaan, karena lebih baik kita berinovasi dan berwirausaha, untuk mengembangkan diri kita sendiri,” tutur Bupati Anna.
Bupati menambahkan saat ini pemerintah pusat sangat jauh dalam pengurangan untuk para PNS. Di 2022, di seluruh Kabupaten Kota se-Indonesia sudah tidak membuka lowongan untuk CPNS. Seluruhnya menggunakan sistem PPPK di kontrak selama 5 tahun.
Oleh sebab itu, Bupati Anna mengatakan, jika mempunyai talenta berwirausaha maka lebih baik membuka usaha sendiri dengan bekal ilmu dan pengetahuan yang di dapat selama menempuh pendidikan, apalagi saat ini khusus di Bojonegoro para pengusahanya masih minim.
Mengakhiri sambutan dan arahannya, Bupati Anna berharap bantuan beasiswa akhir agar digunakan sebaik mungkin. Minimal dapat mengurangi biaya di saat menyelesaikan pendidikan,” ungkap Bupati. (Bojonegorokab)