Rembangkab memberitakan, mulai paska kebakaran beberapa tahun silam, pasar kota Rembang belum pernah dibangun lagi dan banyak fasilitas penu...
Rembangkab memberitakan, mulai paska kebakaran beberapa tahun silam, pasar kota Rembang belum pernah dibangun lagi dan banyak fasilitas penunjang pasar tidak berfungsi. Oleh karenanya Revitalisasi dan Pemindahan Pasar Kota Rembang menjadi prioritas Pemkab Rembang di tahun 2022.
Pernyataan tersebut dikutip dari pemaparan proyek stratregis dan implementasi Peraturan Presiden (Perpres) 79 tahun 2019 di Kabupaten Rembang dihadapan 19 Anggota DPR RI komisi V, Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan oleh Bupati Rembang Abdul Hafidz di salah satu aula Hotel di Rembang, Kamis (18/11/2021).
Bupati Rembang Abdul Hafidz menyampaikan, jumlah pedagang pasar Kota Rembang sudah melebihi kapasitas daya tampung. Tercatat sudah ada sebanyak 315, hingga sampai meluber ke jalan.
Hal itu diperparah dengan tidak tersedianya lahan parkir serta bongkar muat yang memadai. Akibatnya lalulintas sekitar pasar Kota Rembang menjadi tidak teratur. Di hadapan 19 Anggota DPRRI Komisi V dan Kementerian PUPR serta Kementerian Perhubungan, Bupati Rembang Gus Hafidz meminta agar pasar Kota Rembang menjadi prioritas mereka di Tahun Anggaran 2022.
"Kami mohon pasar Kota Rembang ini menjadi prioritas. Karena terminalnya tidak ada, tempat parkir tidak ada, akhirnya yang terjadi adalah kemacetan-kemacetan," pinta Bupati Rembang Gus Hafidz.
Bupati Rembang juga menyebutkan luas pasar Kota Rembang saat ini kurang lebih hanya 8.000 meter persegi. Sementara itu Pemkab memiliki aset tanah yang tidak jauh dari pasar Kota Rembang seluas 21.568 meter persegi yang rencananya dijadikan lokasi pemindahan pasar.
"Kami mulai tahun 2016 telah melakukan study untuk tata kota. Akhirnya diputuskan dari para ahli yang kami tunjuk bahwa pasar Rembang harus dipindah ke tempat lain," ungkap Bupati Rembang.
Lebih lanjut Bupati Rembang Gus Hafidz menerangkan, giat pembangunan pasar kota Rembang sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat. Pasalnya, anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikan pasar Kota Rembang yang baru cukup besar mencapai Rp 120,024,130,600,-.
"Ini perlu ada uluran kebijakan dari pemerintah pusat. Karena kami tidak mungkin mampu untuk merevitalisasi pasar tersebut. Karena cukup banyak anggaran yang dibutuhkan," terang Bupati Rembang.
Pada kesempatan sama, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Muhamad Arwani Thomafi usai meninjau secara langsung kondisi pasar Kota Rembang, Gus Arwan mengakui memang banyak fasilitas pasar Kota Rembang yang harus dibenahi. Pihaknya mendukung revitalisasi dan pemindahan pasar Rembang, karena hal itu penting untuk memberikan kenyamanan bagi penjual maupun pembeli.
"Banyak hal yang harus kita perbaiki terkait dengan fasilitas, agar masyarakat baik penjual maupun pembeli bisa betul-betul mendapat fasilitas yang lebih baik," kata Gus Arwan.
Dalam hal proses pembangunan dan pemindahan Pasar Kota Rembang, Bupati Rembang Gus Hafidz berkomitmen untuk berkomunikasi dan melibatkan semua pihak. Termasuk menjalin komunikasi yang baik dengan para pedagang pasar yang tercatat saat ini. (HW)