Sentra Kreasi Berjenjang Kabupaten Blora Rembang Ngawi Bojonegoro

Sentra-Kreasi-Berjenjang-Kabupaten-Blora-Rembang-Ngawi-Bojonegoro

Membuka buku Pedoman Operasional Atensi Anak, kesan yang muncul pertama kali adalah kehebatan kinerja para Aparat Sipil Negara. Mereka sangat detail menyajikan bahasan tentang Atensi Anak, sampai-sampai otak saya overload. Sampai gak ada satupun yang nyatol pada pemahaman saya. "Hanya anak-anak muda saja yang paham baca buku setebal 262 halaman ini," batin saya. Tapi ada yang menarik dari buku Pedoman Operasional Atensi Anak ini. Yaitu tentang Sentra Kreasi, Balai Kreasi atau entah apa sebutannya. Andai saja itu bisa diimplementasikan di Kabupaten Blora Rembang Ngawi Bojonegoro. Dan itu selalu dikampanyekan. 

Ketika baca opini tentang Sentra Kreasi Berjenjang Kabupaten Blora Rembang Ngawi Bojonegoro ini, mohon jangan menuruti imagi Anda sendiri dulu. Ketika bicara 'Anak', mungkin imagi Anda membayangkan anak-anak usia PAUD, Taman Kanak-kanak dan usia Sekolah Dasar yang sedang main-main atau belajar bikin sesuatu. Mana mungkin bisa diandalkan kreasinya? Misal dibuatin Sentra Kreasi paling ujungnya ya hanya sekedar buat basa-basi. Bagus pada awalnya, gak bisa diandalkan konsistensinya, 'wana mutu wala yahya - tidak bermutu banyak biaya'. 

Aslinya nggak gitu deh.., maka mulai sekarang kita frame sendiri pikiran kita. Bahwa yang disebut anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Emang regulasinya bilang gitu, mau gimana lagi. Bayi dalam kandungan, ataupun yang masih unyu'-unyu' disebut anak. Anak Pendidikan Usia Dini juga disebut anak. Anak SD-SMP di seluruh Kabupaten Blora Rembang Ngawi Bojonegoro disebut anak. Dan anak usia SMA di usia sweet seventeen juga masih disebut anak juga. Terlepas apakah mereka memilih mau sekolah atau gak itu gak ada urusan, yang jelas mereka adalah anak.

Bisa jadi andaikan wacana ini nanti dapat direalisasikan, maka proses realisasinya akan lebih mudah daripada program-program dengan sasaran penerima manfaat dari kalangan orang dewasa. Rata-rata masyarakat lebih bisa peduli sama anak daripada sama orang dewasa. Yang sering terjadi di jalanan Kabupaten Blora, ketika ada pengendara motor nyrempet orang dewasa, orang-orang di sekitar Tempat Kejadian Perkara bereaksi sewajarnya. Tapi bila yang diserempet anak sekolah, apalagi sampai jatuh, spontan orang-orang sekitar akan teriak, "Woi… anak sekolah!" sambil ramai-ramai menghentikan pengendara sembrono tadi. 

Blog-Opini-Sentra-Kreasi-Berjenjang-Kabupaten-Blora-Rembang-Ngawi-Bojonegoro-01

Di Rembang, Ngawi, Cepu, Bojonegoro pun sama saja. Masyarakat sangat peduli sama anak. Sama anak jalanan saja mereka peduli, apalagi sama anak-anak rumahan. Mereka akan lebih peduli. Maka bila pemkab Blora, Rembang, Ngawi, Bojonegoro sudi mengakomodir program Sentra Kreasi atau Balai Kreasi Anak, rasanya kok akan lebih mudah dapat dukungan dari masyarakatnya. Apalagi dari setiap emak-emak yang suka bikin status dan selfie. Libatkan mereka, maka mereka akan mati-matian mendukung program pemerintah daerah sekuat tenaga mereka. 

Terus kriteria anak yang dijadikan sasaran program itu anak yang bagaimana? Ya anak siapapun, asal mau berkarya dan bergabung dengan komunitas anak yang aktif di Sentra Kreasi Anak Kabupaten Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro. Anak luar kota atau luar negeri-pun asal mereka mau bergabung dengan anak-anak Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro untuk berkreasi dan berkarya, why not? Banyak kok anak Cepu yang lebih suka sekolah di Kasiman Bojonegoro, begitu juga sebaliknya. 

Blog-Opini-Sentra-Kreasi-Berjenjang-Kabupaten-Blora-Rembang-Ngawi-Bojonegoro-02

Sentra Kreasi 

Pada buku Pedoman Operasional Atensi Anak itu didetilkan kembali tentang konsep Sentra Kreasi. Karena dalam pembicaraan ini, pada lingkup Kabupaten Blora, maka kita persempit saja ruang lingkup geografisnya, hanya di lorong-lorong, jalan-jalan, RT-RT, Desa-Desa, Kecamatan-Kecamatan, Eks Kawedanan dan nantinya terpusat pada tingkat Kabupaten Blora Rembang Ngawi Bojonegoro.  

1. Sentra Kreasi ATENSI Kabupaten Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro dipahami sebagai pusat pengembangan kewirausahaan dan vokasional serta media promosi hasil karya anak dalam satu kawasan terpadu. 

2. Sentra Kreasi Atensi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari layanan atensi sebagai wadah/sarana bagi para anak; penerima manfaat; dalam hal ini untuk praktek belajar kerja dan/atau magang kerja, yang berbentuk bengkel kerja atau Balai penjualan dalam mendukung peningkatan kemampuan dan keterampilan usaha anak.

3. Anak; penerima manfaat; yang sudah selesai mengikuti pelatihan kerja di Balai/Loka dan siap untuk berwirausaha diberikan kesempatan untuk mematangkan kemampuan dan keterampilannya di Balai Kreasi Atensi dengan diberikan bantuan ATENSI lanjutan berdasarkan hasil asesmen.

4. Pengelolaan Sentra Kreasi Atensi dilakukan oleh penerima manfaat dengan pendampingan petugas Balai/Loka dan diawasi sendiri oleh Bupati Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro.

5. Dalam Pengelolaan Sentra Kreasi Atensi perlu ditunjuk petugas Balai/Loka yang bertugas menjadi supervisor bagi pengelolaan keuangan, pengawasan layanan konsumen, dan pengawasan mutu produk yang dipasarkan. Bupati Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro menyempatkan bertanya meski hanya sebulan sekali. 

Blog-Opini-Sentra-Kreasi-Berjenjang-Kabupaten-Blora-Rembang-Ngawi-Bojonegoro-03

Tujuan Sentra Kreasi ATENSI 

Tujuan mulia dibentuknya Sentra Kreasi ATENSI Kabupaten Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro adalah untuk:

a) Meningkatkan kemampuan kewirausahaan dan vokasional pada anak Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro;

b) Menciptakan/membuka lapangan pekerjaan bagi anak Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro ketika sudah dewasa;

c) Meningkatkan taraf kemandirian sosial ekonomi anak Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro;

d) Meningkatkan taraf kesejahteraan sosial anak Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro yang berasal dari kelompok termiskin/ termarjinal/ terlantar;

e) Terciptanya tempat perbelanjaan dan rekreasi dalam satu kawasan yang inklusif di Kabupaten Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro; dan

f) Tempat untuk aktualisasi diri, pengisian waktu luang, dan dukungan interaksi antar generasi di Kabupaten Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro.

Gimana Lurr? Mulia gak? Sangat mulia sekali. Makanya, perlu didukung nih program pemerintah yang satu ini. Lalu nyari tempat buat ndirikan sentra kreasi itu di mana Lurr? Banyak kok gedung-gedung PERHUTANI yang di-anggur-kan. Tapi kita gak perlu baper ikut mikir tindak lanjutnya. Urusan kayak gini, serahkan aja sama Bupati, selesai. Asalkan Bupati Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro mau nyempatkan diri, pasti semuanya mudah untuk dieksekusi. 

Pola Pemasaran dan Jenis Usaha

Bila berhasil, baik itu dari skala terkecil tingkat lorong, tingkat RT, Desa, Kecamatan, eks Kawedanan atau tingkat Kabupaten Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro, untuk pemasaran hasil produksi dan jasa layanan dapat dilakukan melalui online atau e-commerce. Atau bahkan bila dapat dikondisikan untuk produksi massal, kemungkinan ekspor-pun akan mudah dilakukan. Asal tidak buru-buru bisa mengekspor brand. 

Sedangkan jenis usaha Sentra Kreasi ATENSI yang ditawarkan dalam buku Pedoman Operasional Atensi Anak, adalah:

a) Agrowisata

Agrowisata adalah pemanfaatan lahan di sekitar Balai dalam bentuk pertanian, peternakan, perikanan, tanaman hias, tanaman pangan dan holtikultura untuk menciptakan lingkungan yang asri dan indah, pelestarian sumber daya alam, pemenuhan pangan mandiri, dan pemberdayaan ekonomi anak-anak Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro yang punya niatan mandiri tadi.

b) Kuliner

Kuliner adalah aktivitas yang dilakukan oleh anak-anak Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro yang menyediakan jajanan makanan dan minuman. Entah itu makanan tradisional, maupun makanan modern ke-korea-koreaan, ke-timur-tengahan atau kebarat-baratan. Persepsi saya, anak-anak tidak harus buka warung kok. Kalau bikin tempe atau tahu saja mereka sudah dapat menjadi stockiest untuk skala kampung atau Desa mereka, ngapain harus buka warung segala?

c) Workshop

Workshop adalah wahana - tempat aktivitas anak-anak Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro untuk menciptakan suatu produk barang dan/atau jasa yang memiliki nilai ekonomi yang dimulai dari proses pelatihan, magang kerja, produksi, dan penjualan hasil produksi. Workshop dapat berupa aktivitas perakitan alat bantu seperti kursi roda, kursi roda listrik, kursi roda adaptif, tongkat pintar dan motor roda tiga modifikasi, atau bentuk-bentuk keterampilan lainnya seperti penjahitan, barista, jasa pijat, otomotif, elektronik, pertukangan dan keterampilan lainnya sesuai dengan hasil asesmen.

d) Perdagangan

Perdagangan adalah kegiatan jual beli barang dan/atau jasa berdasarkan kesepakatan bersama yang menghasilkan nilai manfaat/ keuntungan antara kedua belah pihak. Contohnya jual beli barang-barang kebutuhan rumah tangga (klontong). Semacam warung yang dikelola oleh anak Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro dan benar-benar mendapat pengawasan dari orang-orang dewasa. 

e) Handycraft

Handycraft adalah kegiatan seni yang menitik beratkan pada keterampilan tangan dan mempunyai fungsi untuk mengolah bahan baku yang sering ditemukan di sekitar lingkungan dan diolah menjadi benda-benda yang bernilai dan bermanfaat, contohnya lampu gantung, kerajinan enceng gondok, kerajinan kayu, dan lain-lain. Kegiatan semacam ini sudah ada banyak di Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro.

f) Karya seni

Karya seni adalah ciptaan artistik atau benda estetik berupa seni rupa, seni music, fotografi, seni murni (lukisan dan patung). Anak-anak Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro sudah mulai aktif pada industry yang satu ini. 

g) Jasa

Jasa adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik tapi tidak memiliki transfer kepemilikan. Istilah di Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro adalah makelaran untuk kategori barang. Freelance untuk kegiatan administrative.  

h) Tata Boga

Tata boga adalah aktivitas terkait dengan seni dalam menyiapkan, memasak dan menghidangkan makanan siap saji. Kegiatan semacam ini sudah dilaksanakan oleh sekolah-sekolah menengah kejuruan di Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro. Khususnya sekolah kejuruan yang punya program studi tata boga. Mereka sangat serius menghasilkan tenaga-tenaga ahli tata boga, meskipun kenyataannya mereka hanyalah sekolah menengah saja. 

i) Konfeksi

Konfeksi adalah aktivitas usaha memproduksi baju atau pakaian yang dibuat secara massal diantaranya pakaian jadi seperti Polo, Shirt, kemeja, celana. Sayang sekali, masyarakat Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro sekarang tidak begitu tertarik untuk mendidik anaknya di bidang konfeksi. Konfeksi hanyalah dianggap pekerjaan level buruh atau daripada tidak bekerja. Tapi, urusan pangan, sandang dan papan gak akan pernah ada matinya.  

j) Pelatihan

Pelatihan adalah kegiatan yang dirancang untuk mengembangkan kapasitas anak Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro melalui rangkaian kegiatan identifikasi, pengkajian dan proses belajar yang terencana. Jadi mereka yang sudah ahli, bisa ngajarin anak-anak lainnya. Tapi dibayar lho…

k) Rekreasi

Rekreasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang. Anak-anak Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro dapat diarahkan untuk turut mengelola tempat-tempat rekreasi. Obyek rekreasi tidak perlu besar dan mahal, pemancingan kecil skala desa-pun asal dikelola bener-bener juga dapat untuk melatih anak-anak jadi mandiri. Kalau perlu bisa jadi pemancing professional yang sering di-hiring disewa oleh grup-grup pancing ibu kota. 

l) Olah raga;

Olah raga adalah aktifitas untuk melatih tubuh seseorang tidak hanya jasmani tetapi juga rohani. Di Kabupaten Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro yang sedang trend beberapa tahun ini adalah olahraga futsal. Anak-anak dapat dilatih untuk menjadi atlit bayaran, manajer atlit, manajer lapangan, maupun event organizer yang berhubungan dengan olah raga.  

m) Daur ulang sampah

Daur ulang sampah adalah proses untuk menjadikan suatu barang bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna dan bernilai ekonomi. Anak-anak Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro pun bisa dilatih untuk pengelolaan daur ulang sampah ini. Sudah pernah Lurr… tapi zong hasilnya… Siapa suruh gak konsisten. Asal konsisten mbina-nya 'ndara' yo ada hasilnya. 

n) Jasa ruang kerja (co-working place)

Jasa ruang kerja adalah sebuah ruang kerja baru dimana kita bekerja bersamaan dengan orang lain dari perusahaan yang berbeda di tempat yang sama. Terlalu banyak gedung maupun ruang kosong terutama di wilayah perkotaan Cepu Blora Rembang Lasem Ngawi atau Bojonegoro. Tinggal bagaimana pemerintah daerah mau membuka hati untuk melibatkan Kyai agar membimbing anak-anak turut menawarkan dan mengelola gedung atau ruang tersebut sebagai Kantor Cabang perusahaan-perusahaan tertentu. Mengapa Kyai? Kalau gedung atau ruang kosong itu ada jin-nya gimana?

o) Ruang Pameran (showroom)

Ruang pameran adalah tempat untuk menampilkan hasil karya PPKS yang menerima layanan di dalam maupun di luar Balai/LokaAnak. Alternatif terakhir adalah memanfaatkan gedung dan ruang kosong yang ada di wilayah perkotaan dan tempat-tempat rekreasi terbengkalai di Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro untuk showroom. Kalau ini sih gak hanya melibatkan Kyai, tapi perlu juga melibatkan para wartawan dan pegiat media sosial yang sudah banyak follower atau subscribernya. 

Dan paling bawah, ada catatan pada buku Pedoman Operasional ATENSI Anak, bahwa uang, barang dan jasa yang dihasilkan dari pelaksanaan Sentra Kreasi ATENSI menjadi hak sepenuhnya penerima manfaat dalam hal ini anak Kabupaten Blora Rembang Ngawi atau Bojonegoro dan berlaku pengenaan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak sampai dengan Rp0,00 (nol rupiah). (HW)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel